Padang – Universitas Negeri Padang (UNP) menjadi pusat perhatian dalam Simposium Nasional Kependudukan Tahun 2025, yang menyoroti peran penting perguruan tinggi dalam pembangunan kependudukan. Acara yang diselenggarakan pada Kamis (11/9/2025) di Auditorium UNP ini, mempertemukan 14 rektor dari berbagai perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia yang tergabung dalam konsorsium peduli kependudukan.
Rektor UNP, Krismadinata, menekankan bahwa perguruan tinggi memiliki tanggung jawab untuk secara aktif terlibat dalam merancang peta jalan pembangunan kependudukan serta mendukung grand desain kebijakan kependudukan di tingkat daerah. “Sinergi akademisi dengan pemerintah menjadi kunci untuk menjawab tantangan kependudukan yang semakin kompleks,” ujarnya.
UNP menunjukkan komitmennya melalui berbagai program, termasuk pelaksanaan KKN Tematik Stunting yang melibatkan sekitar 10.000 mahasiswa setiap tahunnya di berbagai desa dan nagari di Sumatera Barat. Selain itu, UNP juga menerjunkan 25 mahasiswa dalam Program Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Baringin Sakti di Kota Padang. “Program ini dilakukan bersama mitra seperti Bank Nagari Capem UNP dengan kegiatan penataan Kampung KB, bedah rumah tidak layak huni, lomba Duta Kampung KB, hingga pemilihan konten kreator untuk mendukung kampanye BKKBN,” jelas Krismadinata.
Dukungan UNP juga diberikan terhadap program Quick BKKBN, seperti GENTING, TAMASYA, GATI, SIDAYA, dan Whatsapps Keluarga. Krismadinata menambahkan, “Program-program tersebut selaras dengan visi perguruan tinggi dalam mewujudkan masyarakat berkualitas, keluarga tangguh, dan ekonomi inklusif. Kami percaya langkah ini akan membawa dampak nyata bagi pembangunan berkelanjutan.”
Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Sestama BKKBN), Budi Setyono, dalam pidato kuncinya, menyoroti pentingnya optimalisasi bonus demografi sebagai peluang bagi Indonesia untuk menjadi negara maju. Ia menegaskan, “Perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mempersiapkan generasi muda yang berkualitas, berdaya saing, dan mampu berkontribusi pada pembangunan keluarga serta bangsa.”
Simposium ini juga menghadirkan berbagai narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi. Sesi pleno membahas berbagai topik, termasuk dinamika kependudukan, transformasi ketenagakerjaan, dan pembangunan berkelanjutan, dengan menghadirkan rektor dari berbagai universitas terkemuka di Indonesia.