Gubernur Mahyeldi: Pemuda Sumbar Harus Jadi Pelopor Indonesia Bebas Korupsi

oleh -15 Dilihat
gubernur-mahyeldi:-pemuda-sumbar-harus-jadi-pelopor-indonesia-bebas-korupsi
Gubernur Mahyeldi: Pemuda Sumbar Harus Jadi Pelopor Indonesia Bebas Korupsi

Padang – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menggelar Kelas Pemuda Antikorupsi, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai integritas pada generasi muda. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu, 5 November 2025, di Studio Hasnawi Karim, Asrama Haji Padang, ini dihadiri oleh 50 peserta terpilih dari 1.026 pendaftar di seluruh Sumatera Barat.

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan tersebut. Ia menekankan pentingnya peran pemuda dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang berintegritas. “Kami sangat senang dengan adanya Kelas Pemuda Antikorupsi ini. Pesertanya adalah calon pemimpin masa depan, calon gubernur masa depan,” ujarnya.

Mahyeldi juga menyoroti dampak negatif korupsi terhadap pembangunan. Menurutnya, banyak program yang tidak berjalan maksimal akibat praktik korupsi. “Kita sering melihat banyak program tidak berjalan maksimal karena perilaku korup. Maka dari itu, pendidikan antikorupsi bagi pemuda ini sangat penting,” tegasnya. Ia berharap para peserta dapat menjadi agen perubahan yang menyebarkan semangat antikorupsi di lingkungan masing-masing. “Kalian nanti akan terjun ke lapangan, mensosialisasikan nilai-nilai integritas, dan ikut meminimalkan perilaku korupsi di masyarakat. Kalau ini berjalan, pembangunan kita akan lebih cepat dan berkualitas,” imbuhnya.

Pelaksana Harian Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK, Dion H. Sumarto, menjelaskan bahwa Kelas Pemuda Antikorupsi merupakan bagian dari upaya KPK dalam memperkuat gerakan antikorupsi melalui pendidikan dan partisipasi masyarakat. “KPK meyakini pemberantasan korupsi tidak cukup dengan penindakan, tapi harus juga melalui pendidikan nilai dan budaya integritas,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa pemuda memiliki peran strategis sebagai agen perubahan dan penjaga integritas. “Pemuda adalah agen perubahan, penjaga integritas, dan masa depan Indonesia yang bersih dari korupsi,” katanya.

Dion juga menyinggung tentang modal sosial dan nilai-nilai luhur yang dimiliki Sumatera Barat, seperti falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, sebagai fondasi dalam melawan korupsi. “Nilai-nilai itu adalah kekuatan moral yang perlu kita hidupkan kembali agar bisa menjadi fondasi dalam melawan korupsi di semua lini kehidupan,” jelasnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi generasi muda Sumatera Barat untuk belajar, berdiskusi, dan berjejaring dalam upaya memperkuat budaya antikorupsi. Peserta terbaik dari kegiatan ini akan mewakili daerah dalam Bootcamp Antikorupsi Nasional Sinergi Integritas Muda Indonesia.