Unand Jadi Perguruan Tinggi Percontohan Digitalisasi Dokumen Kelulusan

oleh -23 Dilihat
top!-unand-jadi-perguruan-tinggi-percontohan-digitalisasi-dokumen-kelulusan
Top! Unand Jadi Perguruan Tinggi Percontohan Digitalisasi Dokumen Kelulusan

Jakarta – Universitas Andalas (Unand) menjadi sorotan nasional setelah diundang sebagai narasumber utama dalam sosialisasi digitalisasi dokumen kelulusan dan kemahasiswaan. Acara yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Dikti, Kemendiktisaintek, pada Kamis (18/9/2025), menempatkan Unand sebagai contoh praktik terbaik dalam implementasi sistem digitalisasi dokumen kelulusan.

Rektor Unand, Efa Yonnedi, menjelaskan bahwa digitalisasi ini mencakup ijazah, transkrip nilai, Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI), dan sertifikat profesi. Langkah ini sejalan dengan Rencana Strategis Unand 2025-2029 yang menargetkan Sound Management System & Corporate Culture.

Unand telah mengimplementasikan tanda tangan digital pada ijazah sejak 2023, sesuai dengan Permendikbudristek No. 6/2022 dan Permendikbudristek No. 50/2024 tentang penomoran ijazah nasional. Sistem Informasi Akademik (SIA) Unand terintegrasi dengan layanan keamanan digital PT Peruri melalui API, sehingga dokumen kelulusan ditandatangani secara elektronik, memiliki QR Code verifikasi, dan dapat diunduh oleh mahasiswa melalui portal wisuda.

“Sistem ini mendukung ijazah dwi-bahasa (Indonesia-Inggris) tanpa memerlukan terjemahan tambahan,” ujar Yonnedi. Ia menambahkan bahwa implementasi ini memberikan sejumlah manfaat strategis, termasuk proses yang lebih cepat, jaminan keaslian, aksesibilitas tinggi, dan efisiensi tata kelola. “Ijazah dapat diunduh dalam hitungan hari setelah wisuda,” jelasnya. “QR code memudahkan perusahaan, instansi, dan perguruan tinggi lain memverifikasi ijazah secara daring.”

Yonnedi juga menyoroti tantangan dalam proses transformasi ini, termasuk limit waktu persetujuan di Peruri dan kebutuhan pendampingan intensif bagi dekan dan pimpinan fakultas. “Meski demikian, Unand terus meningkatkan infrastruktur server, alur approval, serta kapasitas SDM agar layanan semakin optimal,” katanya.

Kepercayaan yang diberikan oleh Ditjen Dikti, menurut Yonnedi, merupakan bukti bahwa Unand berada di jalur yang tepat dalam mendukung transformasi digital nasional. “Digitalisasi ijazah bukan sekadar inovasi, tetapi perlindungan masa depan lulusan,” tegasnya. “Sistem ini memastikan ijazah Unand diakui secara sah, aman, dan dapat diverifikasi kapan saja. Kami berharap praktik baik ini bisa menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lain.”

Dengan partisipasinya dalam forum ini, Unand menegaskan perannya sebagai pionir kampus digital dan mitra strategis pemerintah dalam membangun ekosistem pendidikan tinggi yang transparan, efisien, dan berdaya saing global.