Rehabilitasi Jalan Payakumbuh-Sitangkai Tuntas, Masyarakat Lareh Sago Bersyukur

oleh -42 Dilihat
masyarakat-bersyukur,-pengerjaan-rehab-jalan-provinsi-di-lareh-sago-halaban-selesai
Masyarakat Bersyukur, Pengerjaan Rehab Jalan Provinsi di Lareh Sago Halaban Selesai

Limapuluh Kota – Penantian panjang warga Kecamatan Lareh Sago Halaban akhirnya terjawab dengan rampungnya rehabilitasi jalan provinsi ruas Payakumbuh-Sitangkai. Proyek rigid beton sepanjang 1,3 kilometer ini dikerjakan oleh PT Arpex Primadhamor dan telah selesai tepat waktu.

Dana sebesar Rp12,3 miliar dari APBD Provinsi Sumatera Barat tahun 2025 dialokasikan untuk proyek ini. Kontrak yang ditandatangani pada 5 Maret 2025 dengan masa pengerjaan 180 hari kalender, atau enam bulan, telah menuntaskan seluruh item pekerjaan rehabilitasi jalan pada awal September 2025. Saat ini, fokus tersisa adalah penyelesaian plester saluran drainase.

“Sekarang pekerjaan kita tinggal memplester saluran yang tinggal sedikit lagi,” ujar Ihsan, kepala pelaksana proyek dari pihak rekanan, saat ditemui di lokasi kegiatan, Kamis (4/9/2025).

Ihsan menjelaskan bahwa pekerjaan rigid beton terbagi menjadi dua segmen. Segmen pertama membentang dari Simpang Empat Labuah Gunuang ke Jorong Kabindu sepanjang 970 meter. Segmen kedua melanjutkan dari Kabindu hingga Kelok Dua Bukik Alang Lawik sepanjang 330 meter. Panjang kumulatif saluran drainase mencapai 800 meter. Dinas terkait akan melakukan Final Hand Over (FHO) pada bulan September ini.

Masyarakat Kecamatan Lareh Sago Halaban menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat atas perbaikan jalan ini.

Lainis, seorang tokoh masyarakat setempat, mengungkapkan rasa terima kasihnya. “Kami berterima kasih kepada Pak Gubernur dan dinas terkait yang telah mendengar jeritan kami selama ini. Kami berharap pembangunan rehab ruas jalan ini ada kelanjutan setelah yang ini selesai,” ujarnya pada Kamis (5/9/2025).

Ruas jalan provinsi ini mengalami kerusakan parah sepanjang kurang lebih 8 kilometer hingga Nagari Halaban, terutama akibat lalu lintas truk bertonase tinggi.