Parik Malintang – Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman menerima angin segar terkait perbaikan infrastruktur pengairan yang vital bagi ribuan petani. Bendungan Lubuak Sikoci, yang terletak di Nagari Sicincin, Kecamatan 2 x 11 Anam Lingkuang, dijadwalkan akan segera diperbaiki setelah mengalami kerusakan akibat bencana alam sekitar empat tahun lalu.
Kepastian ini diungkapkan oleh Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V, Naryo Widodo, saat melakukan peninjauan langsung ke lokasi bendungan yang rusak. Kunjungan tersebut juga didampingi oleh Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis, dan sejumlah pejabat daerah.
“Alhamdulillah, Insya Allah perbaikan bendungan ini akan dikerjakan tahun ini. Saat ini kami menunggu arahan dari Kementerian PUPR, mudah-mudahan segera bisa dilaksanakan,” ujar Naryo Widodo, mengindikasikan kesiapan pemerintah pusat untuk mengucurkan dana sebesar Rp6 miliar.
Menanggapi kabar baik ini, John Kenedy Azis menyampaikan rasa syukur dan harapannya agar proyek perbaikan dapat berjalan lancar. “Ini patut kita syukuri. Saya mengajak masyarakat untuk mendukung sepenuhnya upaya perbaikan bendungan ini. Tolong nanti jangan sampai ada yang mengganggu pengerjaannya,” imbaunya.
Lebih lanjut, John Kenedy Azis menekankan pentingnya kolaborasi dari semua pihak terkait. “Mari kita dukung bersama. Walaupun anggaran dalam kondisi efisiensi, Alhamdulillah pemerintah tetap bisa mengupayakan pembangunan di Padang Pariaman,” katanya.
Akibat kerusakan bendungan Lubuak Sikoci, diperkirakan sekitar 2.000 hektar lahan pertanian di Kecamatan 2 x 11 Anam Lingkuang dan Kecamatan Ulakan Tapakih mengalami dampak kekeringan. Hal ini diakui oleh John Kenedy Azis.
Yurisman Yakub, mantan Kepala Dinas Pertanian Padang Pariaman, membenarkan kondisi tersebut, menambahkan bahwa banyak petani yang terpaksa beralih ke tanaman palawija sebagai solusi sementara.
Selain sektor pertanian, sektor perikanan juga turut merasakan dampak negatif. Kepala Dinas Perikanan Padang Pariaman, Khairul Nizam, melaporkan bahwa setidaknya 150 usaha perikanan di wilayah tersebut mengalami gangguan akibat kolam-kolam ikan yang tidak lagi berfungsi optimal.
Dalam peninjauan tersebut, turut hadir Sekda Rudy Repenaldi Rilis, beberapa Kepala OPD, camat, wali nagari, pengurus Bamus, serta tokoh masyarakat setempat.