Parik Malintang – Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Padang Pariaman menggelar Fokus Grup Discussion (FGD) yang bertujuan untuk memperkuat deteksi dini konflik sosial yang berdimensi keagamaan. Acara ini berlangsung di ruang Cordelia Cafe Lubuk Alung.
Kepala Kankemenag Padang Pariaman, Syafrizal, membuka aplikasi FGD melalui layar infocus, yang kemudian dipelajari oleh para tokoh agama dalam sosialisasi sistem online. Kegiatan ini diikuti oleh 13 tokoh agama se-Padang Pariaman.
Menurut Kasi Bimas Kankemenag Padang Pariaman, Irsyad, pada Rabu (2/7), FGD ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman mendalam mengenai persepsi, pendapat, dan pengalaman peserta terkait isu-isu yang dibahas.
FGD yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat ini menggunakan sistem online. Sebanyak 13 tokoh agama se-Kabupaten Padang Pariaman mengikuti kegiatan ini, di mana mereka harus menjawab 90 pertanyaan yang dikirimkan oleh pemerintah pusat melalui aplikasi WhatsApp.
Meskipun menjawab 90 pertanyaan tersebut dianggap cukup berat, sosialisasi FGD ini diharapkan dapat memperkuat mental dan pola pikir peserta dalam menghadapi tantangan masalah yang dihadapi.
Syafrizal menjelaskan bahwa sosialisasi FGD ini dimaksudkan untuk memperkaya materi ilmu agama yang telah dimiliki oleh para tokoh agama sejak lama. “Supaya bisa mereka cepat membuat kesimpulan dalam menghadapi informasi tentang keagamaan dalam kemajuan zaman,” ujarnya.
Dengan banyaknya isu atau informasi yang berkembang melalui dunia maya, termasuk materi yang diduga merusak ajaran ilmu agama, diharapkan para tokoh agama di jajaran Kabupaten Padang Pariaman dapat dengan cepat membuat kesimpulan terkait informasi yang bersifat perbuatan terlarang.