Padang Panjang – Indah Tri Wahyuni, seorang warga Kota Padang Panjang dengan disabilitas rungu, telah mengharumkan nama daerahnya di tingkat nasional. Ia berhasil meraih juara pertama dalam bidang Digital Content Creator pada Kompetisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi Penyandang Disabilitas 2025.
Kompetisi yang diselenggarakan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI bekerja sama dengan Yayasan Paradifa ini merupakan bagian dari program Inklusi Digital 2025. Program ini telah dimulai sejak Juni melalui pelatihan daring, yang kemudian berlanjut ke babak kompetisi regional dan nasional pada bulan Juli dan Agustus.
Ajang bergengsi ini diikuti oleh 40 peserta dan 43 pendamping dari 38 provinsi di seluruh Indonesia. Penilaian dilakukan oleh 15 juri profesional yang berasal dari kalangan akademisi, praktisi, dan lembaga masyarakat.
Dalam kompetisi tersebut, Indah menampilkan karya yang mengangkat tema budaya lokal dan kuliner tradisional. Konten video yang dibuatnya memiliki sentuhan khas bahasa isyarat, dilengkapi dengan subtitle dan narasi teks. Karya tersebut menonjolkan kemampuan storytelling, teknik pengambilan gambar, serta editing tingkat lanjut yang kuat secara pesan dan visual.
Karya Indah berhasil mencuri perhatian para juri karena dinilai sarat makna inklusif dan efektif dalam mempromosikan budaya daerah.
Muhamad Ilham, Ketua DPC PPDI Padang Panjang, bersama perwakilan DPC Gerkatin, Iqbal Syahrisma Putra, menyampaikan apresiasi atas prestasi yang diraih Indah pada Minggu (12/10/2025). “Indah telah membuka jalan dan memberi contoh bahwa disabilitas bukan lagi halangan untuk berkarya dan berinovasi,” ujarnya. Ia menambahkan, “Ia membuktikan, keterampilan digital bisa menjadi jembatan untuk membawa nama Indonesia di kancah dunia.”
Saat ini, Indah tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti kompetisi internasional. Ia membawa semangat dari Padang Panjang untuk Indonesia, membuktikan bahwa kreativitas tidak mengenal batas pendengaran, melainkan hanya membutuhkan tekad untuk terus berjuang dan menginspirasi.
