Solok – Universitas Negeri Padang (UNP) melalui Departemen Pendidikan Luar Biasa (PLB) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di SD Negeri 05 Gando, Nagari Sulit Air, Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok. Program ini merupakan wujud kerja sama dengan Nagari Sulit Air melalui Program Integrasi Prodi dan Nagari (PIPN).
Fokus utama kegiatan ini adalah peningkatan kompetensi guru dalam mengidentifikasi anak berkebutuhan khusus. Workshop yang berlangsung selama empat hari, dari tanggal 6 hingga 9 September 2025, diikuti oleh perwakilan guru dari delapan sekolah di Kecamatan Sulit Air.
Elsa Efrina selaku ketua pelaksana kegiatan, menekankan pentingnya pemahaman guru terhadap pendidikan inklusif. “Pendidikan inklusif merupakan hak semua anak tanpa kecuali,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa guru sebagai garda terdepan harus memiliki pemahaman yang memadai untuk mengenali, mendampingi, dan memberikan layanan pendidikan yang tepat bagi anak berkebutuhan khusus.
Rangkaian kegiatan meliputi penyampaian materi dan praktik langsung. Rahmahtrisilvia menyampaikan materi tentang “Mengenal Anak Berkebutuhan Khusus,” Johandri Taufan menguraikan prinsip dan strategi “Pendidikan Inklusif,” dan Arisul Mahdi memberikan praktik “Identifikasi Anak Berkebutuhan Khusus.”
Para guru terlibat aktif dalam diskusi dan berbagi pengalaman, mengungkap tantangan yang dihadapi di sekolah masing-masing. Setelah mendapatkan materi, para guru melakukan praktik identifikasi secara mandiri di sekolah masing-masing dan mengumpulkan hasilnya kepada tim pengabdian.
Salah seorang peserta mengungkapkan manfaat dari workshop ini. “Workshop ini sangat bermanfaat karena kami jadi lebih paham cara mengenali anak yang mungkin memiliki kebutuhan khusus, serta langkah awal yang bisa dilakukan di sekolah,” katanya.
Peserta lain menambahkan bahwa pemahaman tentang pendidikan inklusif semakin jelas dengan materi yang disampaikan. “Pemahaman kami tentang pendidikan inklusif juga semakin jelas dengan materi yang disampaikan. Kami berharap pelatihan seperti ini bisa berkelanjutan,” ujarnya.
Kegiatan pengabdian ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas. Diharapkan, kegiatan ini dapat mewujudkan komitmen bersama antara sekolah, guru, dan masyarakat nagari untuk memperkuat layanan pendidikan inklusif, sehingga setiap anak memperoleh kesempatan belajar yang adil dan bermakna. Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata kontribusi UNP dalam mendukung pembangunan pendidikan berbasis nagari.